0

Anomali Media Sosial

Posted by Fadhlan L Nasurung on 5:46 AM in


Fenomena media sosial (social media) dan jejaring sosial (social network) di internet terjadi lebih dari satu dekade terakhir, efek sosial yang ditimbulkannyapun sangat signifikan, masyarakat dari berbagai lapisan dan tingkatan usia turut masuk ke dunia baru yang dirancang sebagai dunia ke dua (second world) itu, berkembanglah istilah dunia maya (cyber space) untuk mengidentifikasi duni baru ini, sebuah dunia dengan ruang interaksi yang tak lagi dibatasi oleh kaedah spasial. Inilah dunia yang mampu membuat manusia terpana, bahkan untuk waktu yang lama. Seseorang bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk berselancar di dunia maya, menemukan segala apapun yang ada dan yang mungkin ada dalam ruang virtual itu, untuk hal yang satu ini kita bisa mengandalkan om google, mesin pencari (search engine) yang paling banyak digunakan oleh pengguna fasilitas internet.

Harus diakui bahwa masyarakat kita secara umum pada mulanya mengenal internet melalui media sosial, ia menjadi instrumen yang paling andil dalam menggiring masyarakat masuk ke ranah baru bernama dunia virtual, hanya saja di Indonesia internet pertama kali di perkenalkan kepada masyarakan luas tidak melalui institusi milik negara ataupun institusi pendidikan, melainkan melaui jalur bisnis (privatisasi). Kita umumnya pertama kali berjumpa dengan internet di Warung Internet (warnet) yang menjamur sejak satu dekade terkahir, namun kini internet menjadi sesuatu yang mudah dijumpa dimana-mana, di lembaga-lembaga pendidikan, instansi pemerintahan, ruang-ruang publik, hingga warung kopi.

Tersebutlah Mark Zuckerberg seorang anak muda jenius asal Amerika Serikat yang menemukan “mahluk” bernama facebook, sejenis jejaring sosial yang dapat menghubungkan banyak orang dalam sebuah jaringan yang saling terkoneksi dengan berbagai macam keunggulan dari generasi sebelumnya,  Friendster. Pasca penemuan facebook (2004), internet diserbu oleh bejubel manusia yang juga ingin meransek masuk dan terlibat dalam hingar bingar media sosial. Jadilah dunia maya menjadi ramai oleh manusia dari berbagai penjuru jagad, ramai bukan dalam makna fisik, seperti keramaian yang kita temukan di tempat-tempat umum, tetapi ramai dalam makna terjalinnya interaksi antar manusia lintas wilayah dan identitas dalam skala besar dan waktu yang singkat. Saat ini facebook masih menjadi jejaring sosial dengan user (pengguna) terbanyak di seluruh dunia.

Setelah kemunculan facebook, jenis jejaring sosial lain yang kini populer di Indonesia juga turut membuntuti, belakangan muncul pula Twitter, Path, Instagram, WhatsApp, Line dan entah apa lagi berikutnya. Media-media sosial tersebut memiliki kelebihan dan keunggulan masing-masing.

Dunia Sosial Baru

Kehidupan di media sosial menjadi sebuah paras baru realitas sosial masyarakat kita, di sana kita dapat dengan mudah menemukan fenomena sosial yang sedang berkembang, bahkan dunia maya seringkali menjadi representasi kehidupan dari dunia nyata, lewat dunia maya berbagai pertarungan di alam nyata manusia digelar. Pada tahun 2008 ketika Barack Obama terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, dunia maya secara khusus facebook dikabarkan turut andil dalam memenangkan Presiden kulit hitam pertama Amerika tersebut. Obama berhasil memaksimalkan fungsi facebook sebagai salah satu media kampanyenya.
Hal yang sama juga terjadi saat Pemilu Presiden di Indonesia tahun kemarin, head to head antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo, membuat pertarungan dukungan di dunia maya menjadi penuh dengan hiruk pikuk, saling klaim kelebihan dan keunggulan capres pilihan, saling ungkap kesalahan dan keburukan capres di pihak lawan, hingga saling fitnah-memfitnah beredar dalam belantara dunia maya. 

Awalnya hal itu berlangsung dalam iklim persaingan kreatifitas untuk mencitrakan dan menampilkan capres pilihan dengan wajah terbaiknya, teapi hal itu berubah menjadi perang urat syaraf ketika masing-masing pendukung, baik secara individu maupun kelompok saling serang dengan senjata argumen hingga fakta ala masing-masing penukung, tujuannya hanya dua, yang pertama sebagai kekuatan legitimasi dukungan terhadap calon idola dan yang kedua sebagai justifikasi negatif terhadap kubu lawan. Saat itu informasi tentang ke dua pasang kandidat menjadi yan paling di cari dan bernilai jual tinggi, kebenaran dan validitas informasi menjadi urusan kesekian, yang terpenting informasi tersebut dapat digunakan untuk bertahan dan menyerang di medan pertarungan, pertarungan yang sebenarnya terjadi di dunia maya, tetapi memiliki pengaruh yang begitu signifikan terhadap dunia di kehidupan nyata. 

Dalam berbagai kasus, hal yang terjadi di dunia maya kerapkali bertransformasi ke dalam kehidupan di dunia nyata. Seringkali sebuah relasi, baik yang bersifat personal maupun relasi bisnis menjadi sukses karena bermula dari interaksi lewat  sosial media. Sedang di kutub berbeda, seringkali hubungan pertemanan harus berakhir hanya karena persoalan yang terjadi di media sosial, bahkan sebuah kasus pelangaran hukum kadangkala bermula di media sosial, hingga yang paling parah pertengkaran dan percekcokan di media sosial berujung pada perkelahian, penganiayaan hingga penghilangan nyawa. 

Nasib sial menimpa seorang tukang sate bernama Muhammad Arsyad (24), karena perbuatannya yang dinilai melanggar UU Pornografi dan pencemaran nama baik Presiden Joko Widodo, dia harus merasakan pahitnya mendekam di jeruji besi beberapa waktu lalu. Kasus serupa yang masih hangat dan sedang dalam proses hukum menimpa Fadli Rahim (33) salah seorang pegawai negeri di Kabupaten Gowa, karena kritiknya terhadap Bupati Gowa Ichsan Yasin limpo melalui jejaring sosial Line, ia harus menerima  hukuman penjara karena tuduhan pencemaran nama baik, kasusnya kini mendapat perhatian banyak kalangan. Semua itu sebuah fakta otentik, bahwa media sosial seringkali membawa implikasi hingga ke kehidupan yang nyata, entah positif maupun negatif. Sehingga dibutuhkan kearifan dalam memanfaatkannya.

|

0 Comments

Post a Comment

Copyright © 2009 Manusia Cipta All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.