0
My Poem
Posted by Fadhlan L Nasurung
on
11:48 PM
in
Refleksi
Tak ada kata yang mampu mewakili rasa
karena huruf-huruf akan bersembunyi karena malu diperhadapkan
dengannya
ucap pun akan mnjadi kelu bukan karena kebakuan makna tetapi karena
ungkap bibir terlanjur membeku
dan semua hanya akan tertegun menyimak memori silam yang penuh
bercak
sebuah nostalgia suci
tidak untuk bercerita
tetapi mendengar celoteh hati
diam dalam raungan kebisuan
Masih terasa belaian lembut sentuhan damai ayunanmu
dongeng masa kecil yang
mengantar lelapku
kau rangkai dengan irama khas yang membuat tangisku diam
kau rangkai dengan irama khas yang membuat tangisku diam
kau terbangun saat semua
tertidur, bicara saat semua terdiam, peduli saat semua apatis dan bersikap saat
semua hanya bisa menatap
diriku, diriku yang kala itu bernyawa dalam ketidakberdayaan
kisah itu, cerita itu, kenangan itu milikmu
Ibu ...
kemarin usiaku beranjak
dewasa mencengkramku
nadaku meninggi
senyummu memeluk emosiku
namun egoku menyelimuti belukar ambisiku
kuasamu tak berdaya bukan karena menyerah, tetapi karena besar
sayangmu
catatan merah dalam paragraf hidupku perlahan membuatmu renta
marah pun kau tak mampu
kau taklut oleh rasa
rasa kasih, cinta dan sayangmu
kini kusadar
kau bukan, bukanlah segalanya
tetapi segalanya adalah kau
tatapmu, ucap bibirmu, sentuhan hangat belaianmu
itulah segalaku
besar cinta, kasih dan sayangmu membuat-Nya cemburu
maka selalu kumohonkan ampun atasmu
dalam segenap senarai doaku
karena cintamu adalah manifestasi dari cinta Sang pemilik cinta …
22-12-2011
Post a Comment